081380783912
CARA MEMBUAT UDARA RUANGAN MENJADI SEHAT 1 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat
PEDOMAN UMUM RUMAH SEDERHANA SEHAT I. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan
taraf hidup rakyat Indonesia melalui penyediaan perumahan secara merata,
khususnya bagi kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah, sangat rendah
dan kelompok berpenghasilan informal, maka diperlukan upaya penyediaan
perumahan murah yang layak dan terjangkau akan tetapi tetap memenuhi
persyaratan kesehatan, keamanan, dan. kenyamanan Dalam upaya memenuhi ketiga
persyaratan dasar tersebut diatas serta memenuhi tujuan dari penyediaan
perumahan bagi kelompok masyarakat tersebut maka perlu disediakan suatu
rancangan yang memenuhi standar minimal. Pendekatan penyediaan rumah selama ini
lebih diseragamkan, sehingga terdapat beberapa kendala di lapangan diantaranya
kesenjangan harga yang sangat menyolok diantara beberapa daerah. Selain itu
terlalu dipaksakan satu standar nasional untuk seluruh daerah. Bentuk rancangan
tidak mengakomodasi potensi setempat sehingga menjadi mahal. Pada kenyataannya
Rumah Sederhana/Rumah Sangat Sederhana setelah 2 – 3 tahun pasca huni,
mengalami perubahan yang dilakukan oleh pemiliknya, sebagian besar perubahan
tersebut hanya menyisakan satu ruangan. Perubahan ini didorong oleh adanya
sifat manusia, yang pada kodratnya selalu ingin dan berupaya mengungkap jati
dirinya. Prototype standar tersebut seringkali tidak dapat diterapkan di
daerah, misalnya atap genteng yang tidak tersedia di lokasi karena tidak biasa
digunakan. Biaya tinggi pada saat perbaikan atau renovasi inilah yang
menjadikan konsumen berspekulasi membeli karena nilai tanahnya, sehingga
kelompok sasarannya sudah bergeser ke segmen yang lebih mampu. Harga rumah
sederhana di beberapa daerah meningkat sangat tinggi, disebabkan beberapa
material dasar yang harus didatangkan dari daerah lain, karena di daerah
tersebut ketersediaannya sangat terbatas. Akibatnya harga material bangunan
sampai di tempat menjadi sangat tinggi, bahkan menjadi dua kali lipat harga
dasarnya. Akhirnya kelompok sasaran yang direncanakan justru tidak dapat
menjangkau fasilitas ini. Sehingga dengan kelemahan-kelemahan tersebut,
fasilitas ini dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki prospek ekonomi atau
yang memiliki kemampuan lebih pada saat itu dan menjadikannya sebagai komoditi
yang spekulatif. Nilai masa depan rumah dan tanah inilah yang menjadi lebih
menarik bagi mereka yang mempunyai kemampuan lebih. 2 Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat II. Maksud dan Tujuan Maksud dari petunjuk teknis ini adalah
untuk menjawab pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau akan
tetapi memenuhi persyaratan kenyamanan, kemanan dan kesehatan dalam lingkup
heteroginitas potensi-potensi daerah, khususnya Potensi bahan bangunan, budaya,
serta karakteristik fisik kawasan. Dalam mewujudkan maksud tersebut maka selain
Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) dirumuskan juga empat Pedoman
Teknis, meliputi: · Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat), Rumah
Tembok · Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat), Rumah ½ Tembok ·
Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat), Rumah Kayu tidak Panggung ·
Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat), Rumah Kayu Panggung Keempat
pedoman teknis tersebut digunakan sesuai dengan karakteristik daerah, yang
dibagi berdasarkan empat Zonasi Rumah Sederhana Sehat, skala zonasi tersebut
merupakan skala makro yang masih harus dirumuskan dalam skala mikro pada
tingkat propinsi dan pada tingkat kota/kabupaten. Tujuan dari Pedoman Teknis
tersebut adalah tercapainya penyediaan Rumah yang layak dan terjangkau oleh
masyarakat berpenghasilan rendah, sangat rendah dan kelompok informal, baik
yang dilakukan secara masal maupun melalui swadaya masyarakat. III. Pemilihan
Prototip Dasar pemilihan salah satu prototip Rumah Sederhana Sehat tersebut
didasarkan pada kajian Mikrozonasi dari bahan bangunan, geologis serta
arsitektur, pada tingkat propinsi dan atau kabupaten/kota, dengan merujuk pada
zonasi Rumah Sederhana Sehat Nasional, pada tabel 1 berikut: 3 Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat Tabel 1. Alternatif Pemilihan Tipologi Rumah Sederhana Sehat
Propinsi Zonasi bahan dan kondisi lahan Urutan alternatif jenis rumah yang
dapat diterapkan *) 1 · Bali · NTB · NTT Pasangan > tegakan, Tanah kering,
Tanah liat · Tembok (bata merah) 2 · DKI · Jabar · Banten · Jateng · Jatim ·
Yogyakarta Pasangan > tegakan, Tanah kering, Pasir · Tembok (conblock) 3 ·
Nangroe Aceh Darussalam · Sumbar · Jambi · Bengkulu · Sumsel · Bangka Belitung
· Lampung · Sulsel · Sulsera Pasangan = tegakan, Tanah basah, Tanah liat ·
Setengah tembok · Tembok (bata merah) · Kayu panggung · Kayu tidak panggung 4 ·
Sumut Pasangan = tegakan, Tanah basah, Pasir · Setengah tembok · Tembok
(conblock) · Kayu panggung · Kayu tidak panggung 5 · Maluku · Maluku Utara Pasangan
= tegakan, Tanah kering, Tanah liat · Setengah tembok · Tembok (bata merah) ·
Kayu tidak panggung · Kayu panggung 6 · Riau · Kalbar · Kalteng · Kalsel ·
Kaltim · Sulteng · Sulut · Gorontalo Pasangan < tegakan, Tanah basah, Tanah
liat · Kayu panggung · Kayu tidak panggung · Setengah tembok · Tembok (bata
merah) 7 · Papua Pasangan < tegakan, Tanah kering, Pasir · Kayu tidak
panggung · Kayu panggung · Setengah tembok · Tembok (conblock) *) - Pemilihan
alternatif jenis rumah disesuaikan dengan perkembangan terakhir potensi bahan
bangunan lokal yang tersedia - Pemilihan alternatif bentuk rumah panggung atau
non panggung disesuaikan dengan budaya/arsitektur lokal. 4 Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat Peta 1. Peta Zonasi Rumah Sederhana Sehat Rumah Tembok (Conblock)
Rumah Tembok (Bata Merah) Rumah ½ Tembok (Conblock) Rumah ½ Tembok (Bata Merah)
Rumah Kayu Panggung Rumah Kayu tidak Panggung 5 Pedoman Umum Rumah Sederhana
Sehat IV. Ketentuan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) 1. Kebutuhan Minimal Masa
(penampilan) dan Ruang (luar-dalam) Kebutuhan ruang per orang dihitung
berdasarkan aktivitas dasar manusia di dalam rumah. Aktivitas seseorang
tersebut meliputi aktivitas tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci dan
masak serta ruang gerak lainnya. Dari hasil kajian, kebutuhan ruang per orang
adalah 9 m 2 dengan perhitungan ketinggian rata-rata langit-langit adalah 2.80
m. Rumah sederhana sehat memungkinkan penghuni untuk dapat hidup sehat, dan
menjalankan kegiatan hidup sehari-hari secara layak. Kebutuhan minimum ruangan
pada rumah sederhana sehat perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai
berikut: · kebutuhan luas per jiwa · kebutuhan luas per Kepala Keluarga (KK) ·
kebutuhan luas bangunan per kepala Keluarga (KK) · kebutuhan luas lahan per
unit bangunan Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. 2. Kebutuhan Kesehatan
dan Kenyamanan Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan
kenyamanan dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu pencahayaan, penghawaan,
serta suhu udara dan kelembaban dalam ruangan. Aspek-aspek tersebut merupakan
dasar atau kaidah perencanaan rumah sehat dan nyaman. a) Pencahayaan Matahari
sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan alami pada
siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan terang langit, dengan
ketentuan sebagai berikut: ß cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan, ß
ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya, ß ruang kegiatan mendapatkan
distribusi cahaya secara merata. 6 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat Tabel 2.
Kebutuhan Luas Minimum Bangunan dan Lahan untuk Rumah Sederhana Sehat (Rs
Sehat) Luas (m2) untuk 3 Jiwa Luas (m2) Untuk 4 jiwa Lahan (L) Lahan (L)
Standar per Jiwa (m2) Unit Rumah Minimal Efefktif Ideal Unit Rumah Minimal
Efefktif Ideal (Ambang batas) 7,2 21,6 60,0 72 - 90 200 28,8 60,0 72 - 90 200
(Indonesia) 9,0 27,0 60,0 72 - 90 200 36,0 60,0 72 - 90 200 (Internasional)
12,0 36,0 60,0 --- --- 48,0 60,0 --- --- 7 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat
Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan
oleh: ß kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata), ß lamanya waktu
kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata), ß tingkat atau gradasi
kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan, ß lubang cahaya minimum sepersepuluh
dari luas lantai ruangan, ß sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan
minimum 1 (satu) jam setiap hari, ß cahaya efektif dapat diperoleh dari jam
08.00 sampai dengan jam 16.00. Tabel 3. Kebutuhan pencahayaan alami Rumah
Sederhana Sehat Jenis Ruang fl min. TUU fl min. TUS Keterangan Keluarga 0,35d =
0,70 0,16d = 0,32 Kerja 0,35d = 0,70 0,16d = 0,32 Tidur 0,18d = 0,36 0,05d =
0,10 Dapur 0,20d = 0,40 0,20d = 0,40 fl = faktor langit TUU =Titik Ukur Utama
TUS = Titik Ukur Sisi d = jarak titik ukur terhadap bidang bukaan Nilai faktor
langit tersebut akan sangat ditentukan oleh kedudukan lubang cahaya dan luas
lubang cahaya pada bidang atau dinding ruangan. Semakin lebar bidang cahaya
(L), maka akan semakin besar nilai faktor langitnya. Tinggi ambang bawah bidang
bukaan (jendela) efektif antara 70 – 80 cm dari permukaan lantai ruangan. Nilai
faktor langit minimum dalam ruangan pada siang hari tanpa bantuan penerangan
buatan, akan sangat dipengaruhi oleh: ß tata letak perabotan rumah tangga,
seperti lemari, meja tulis atau meja makan, ß bidang pembatas ruangan, seperti
partisi, tirai masif. b) Penghawaan Udara merupakan kebutuhan pokok manusia
untuk bernafas sepanjang hidupnya. Udara akan sangat berpengaruh dalam
menentukan kenyamanan pada bangunan rumah. Kenyamanan akan memberikan kesegaran
terhadap penghuni dan terciptanya rumah yang sehat, apabila terjadi pengaliran
atau pergantian udara secara kontinyu melalui ruanganruangan, serta
lubang-lubang pada bidang pembatas dinding atau partisi sebagai ventilasi. 8
Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan
dengan cara penghawaan alami, maka dapat dilakukan dengan memberikan atau
mengadakan peranginan silang (ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai
berikut: ß Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas lantai ruangan.
ß Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang mengalir keluar
ruangan. ß Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC. Khususnya untuk penghawaan ruangan dapur dan kamar mandi/WC, yang
memerlukan peralatan bantu elektrikal-mekanikal seperti blower atau exhaust
fan, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: ß Lubang penghawaan keluar tidak
mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya. ß Lubang penghawaan keluar tidak
mengganggu kenyamanan ruangan kegiatan dalam bangunan seperti: ruangan
keluarga, tidur, tamu dan kerja. c) Suhu udara dan kelembaban Rumah dinyatakan
sehat dan nyaman, apabila suhu udara dan kelembaban udara ruangan sesuai dengan
suhu tubuh manusia normal. Suhu udara dan kelembaban ruangan sangat dipengaruhi
oleh penghawaan dan pencahayaan. Penghawaan yang kurang atau tidak lancar akan
menjadikan ruangan terasa pengap atau sumpek dan akan menimbulkan kelembaban
tinggi dalam ruangan. Untuk mengatur suhu udara dan kelembaban normal untuk
ruangan dan penghuni dalam melakukan kegiatannya, perlu memperhatikan: ß
keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar. ß
pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan tidak bergerak. ß
menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai ruangan. 3.
Kebutuhan Minimal Keamanan dan Keselamatan Pada dasarnya bagian-bagian struktur
pokok untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah: pondasi, dinding (dan
kerangka bangunan), 9 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat atap serta lantai.
Sedangkan bagian-bagian lain seperti langit-langit, talang dan sebagainya
merupakan estetika struktur bangunan saja. a. Pondasi Secara umum sistem
pondasi yang memikul beban kurang dari dua ton (beban kecil), yang biasa
digunakan untuk rumah sederhana dapat dikelompokan kedalam tiga sistem pondasi,
yaitu: pondasi langsung; pondasi setempat; dan pondasi tidak langsung. Sistem
pondasi yang digunakan pada Rumah Inti Tumbuh (RIT) dan pengembangannya dalam
hal ini Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) ini adalah sistem pondasi setempat
dari bahan pasangan batu kali atau pasangan beton tanpa tulangan dan sistem
pondasi tidak langsung dari bahan kayu ulin atau galam. b. Dinding Bahan
dinding yang digunakan untuk RIT dan pertumbuhannya adalah conblock, papan, setengah conblock dan setengah
papan atau bahan lain seperti bambu tergantung pada potensi bahan yang dominan
pada daerah dimana rumah ini akan dibangun. Ukuran conblock yang digunakan
harus memenuhi SNI PKKI NI-05 Untuk dinding papan harus dipasang pada kerangka
yang kokoh, untuk kerangka dinding digunakan kayu berukuran 5/7 dengan jarak
maksimum 100 cm. Kayu yang digunakan baik untuk papan dan balok adalah kayu
kelas kuat dan awet II. Apabila untuk kerangka digunakan kayu balok berukuran
5/10 atau yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Jarak tiang
rangka kurang lebih 150 cm. Papan yang digunakan dengan ketebalan minimal 2 cm
setelah diserut dan sambungan dibuat alur lidah atau sambungan lainnya yang
menjamin kerapatan. Ring-balok dan kolom dari kayu balok berukuran 5/10 atau
yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Hubungan antara kolom
dengan ringbalok dilengkapi dengan sekur-sekur dari kayu 5/10 atau yang banyak
beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Panjang sekur maksimum 50 cm. 10
Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat c. Kerangka bangunan Rangka dinding untuk
rumah tembok dibuat dari struktur beton bertulang. Untuk rumah setengah tembok
menggunakan setengah rangka dari beton bertulang dan setengah dari rangka kayu.
Untuk rumah kayu tidak panggung rangka dinding menggunakan kayu. Untuk sloof
disarankan menggunakan beton bertulang. Sedangkan rumah kayu panggung
seluruhnya menggunakan kayu, baik untuk rangka bangunan maupun untuk dinding
dan pondasinya. d. Kuda-kuda Rumah sederhana sehat ini menggunakan atap pelana
dengan kudakuda kerangka kayu dengan kelas kuat dan awet II berukuran 5/10 atau
yang banyak beredar dipasaran dengan ukuran sepadan. Disamping sistem sambungan
kuda-kuda tradisional yang selama ini sudah digunakan dan dikemb angkan oleh
masyarakat setempat. Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pemasangan kerangka
kuda-kuda disarankan menggunakan sistem kuda-kuda papan paku, yaitu pada setiap
titik simpul menggunakan klam dari papan 2/10 dari kayu dengan kelas yang sama
dengan rangka kuda-kudanya. Khusus untuk rumah tembok dengan konstruksi
pasangan, dapat menggunakan kuda-kuda dengan memanfaatkan ampig tembok yang
disekelilingnya dilengkapi dengan ring-balok konstruksi beton bertulang.
Kemiringan sudut atap harus mengikuti ketentuan sudut berdasarkan jenis penutup
atap yang digunakan, sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik
atau minimal 20 0 untuk pertimbangan kenyamanan ruang didalamnya. V. Konsepsi
Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) yaitu rumah
yang dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dan konstruksi sederhana akan
tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan,
dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lokal meliputi
potensi fisik seperti bahan bangunan, geologis, dan iklim setempat serta
potensi sosial budaya seperti arsitektur lokal, dan cara hidup. 11 Pedoman Umum
Rumah Sederhana Sehat Sasaran penyediaan Rumah Sederhana Sehat yaitu bagi
kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dalam pelaksanaannya pemenuhan
penyediaan Rumah Sederhana Sehat masih menghadapi kendala, berupa rendahnya
tingkat kemampuan masyarakat, mengingat harga Rumah Sederhana Sehat masih belum
memenuhi keterjangkauan secara menyeluruh. Untuk itu perlu disediakan disain
rumah antara yang pertumbuhannya diarahkan menjadi Rs Sehat. Rumah antara yang
dimaksud adalah Rumah Inti Tumbuh (RIT), yaitu rumah yang hanya memenuhi
standar kebutuhan minimal rumah, dengan kriteria sebagi berikut: · RIT memiliki
ruang paling sederhana yaitu sebuah ruang tertutup dan sebuah ruang terbuka
beratap dan fasilitas MCK. · RIT memiliki bentuk atap dengan mengantisipasi
adanya perubahan yang bakal dilakukan yaitu dengan memberi atap pada ruang
terbuka yang berfungsi sebagai ruang serba guna. · Bentuk generik atap pada RIT
selain pelana, dapat berbentuk lain (limasan, kerucut, dll) sesuai dengan
tuntutan daerah bila itu ada. · Penghawaan dan pencahayaan alami pada RIT
menggunakan bukaan yang memungkinkan sirkulasi silang udara dan masuknya sinar
matahari. Dalam proses pengembangan RIT menjadi Rs Sehat memberi peluang peran
calon penghuni/penghuni dalam mengekspresikan kebutuhan pengungkapan jati diri.
Sehingga akan mengurangi peluang terhadap pembongkaran bagian-bagian bangunan
secara besar-besaran. 1. Tipologi Rumah Sederhana Sehat Rumah Sederhana adalah
tempat kediaman yang layak dihuni dan harganya terjangkau oleh masyarakat
berpenghasilan rendah dan sedang. Luas kapling ideal, dalam arti memenuhi
kebutuhan luas lahan untuk bangunan sederhana sehat baik sebelum maupun setelah
dikembangkan. Secara garis besar perhitungan luas bangunan tempat tinggal dan
luas kapling ideal yang memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan dan kenyamanan
bangunan seperti berikut; Kebutuhan ruang minimal menurut perhitungan dengan
ukuran Standar Minimal adalah 9 m2, atau standar ambang dengan angka 7,2 m2 per
orang. Sebagai konsepsi dasar kedua perhitungan tersebut masih digunakan dengan
tetap mempertimbangkan bentuk akhir rumah pasca pengembangan. Sehingga dari
hasil perhitungan diatas didapat luas bangunan awal (RIT) 12 Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat adalah 21 m2 dengan pertimbangan dapat dikembangkan menjadi 36
m2 bahkan pada kondisi tertentu dimungkinkan memenuhi standar ruang Internasional
Tabel 4. luas bangunan rumah sederhana sehat dan luas lahan efektif,
diperhitungkan terhadap kebutuhan ruang minimal dan koordinasi modular sehingga
dicapai luas lahan efektif antara 72 m2 sampai dengan 90 m2 dengan variasi
lebar muka lahan yang berbeda, pertimbangan modular digunakan untuk memudahkan
pola pengembangan pada tahapan berikutnya. 2. Konsepsi Rumah Inti Tumbuh
Kendala keterjangkauan masyarakat terhadap Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat),
telah diupayakan menyiasati kondisi tersebut melalui satu rancangan rumah
antara yaitu RIT sebagai rumah cikal baka l Rumah Sederhana Sehat. Rancangan
RIT memenuhi tuntutan kebutuhan paling 21,6 27,0 36,0 48,0 LUAS RUMAH 30 40 50
60 70 80 90 LUAS LAHAN 36 45 60 80 90 112,5 72 90 54 67,5 45 = Rumah Inti Tumbuh
RIT-1 = Rumah Sederhana Sehat Lebar 6,00 m = Rumah Sederhana Sehat Lebar 7,50 m
= Luas lahan efektif 13 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat mendasar dari
penghuni untuk mengembangkan rumahnya, dalam upaya peningkatan kualitas
kenyamanan, dan kesehatan penghuni dalam melakukan kegiatan hidup sehari-hari,
dengan ruang-ruang yang perlu disediakan sekurang-kurangnya terdiri dari: · 1
ruang tidur yang memeuhi persyaratan keamanan dengan bagianbagiannya tertutup
oleh dinding dan atap serta memiliki pencahayaan yang cukup berdasarkan
perhitungan serta ventilasi cukup dan terlindung dari cuaca. Bagian ini
merupakan ruang yang utuh sesuai dengan fungsi utamannya. · 1 ruang serbaguna
merupakan ruang kelengkapan rumah dimana didalamnya dilakukan interaksi antara
keluarga dan dapat melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Ruang ini terbentuk
dari kolom, lantai dan atap, tanpa dinding sehingga merupakan ruang terbuka
namun masih memenuhi persyaratan minimal untuk menjalankan fungsi awal dalam
sebuah rumah sebelum dikembangkan. · 1 kamar mandi/kakus/cuci marupakan bagian
dari ruang servis yang sangat menentukan apakah rumah tersebut dapat berfungsi
atau tidak, khususnya untuk kegiatan mandi cuci dan kakus. Ketiga ruang
tersebut diatas merupakan ruang-ruang minimal yang harus dipenuhi sebagai
standar minimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar, selain itu sebagai cikal bakal
rumah sederhana sehat. Konsepsi cikal bakal dalam hal ini diwujudkan sebagai
suatu Rumah Inti yang dapat tumbuh menjadi rumah sempurna yang memenuhi standar
kenyamanan, kemanan, serta kesehatan penghuni, sehingga menjadi rumah sederhana
sehat. VI. Pola Pertumbuhan Rumah Inti Tumbuh (RIT) menjadi Rumah sederhana
Sehat (Rs Sehat) Konsep rancangan Rumah Inti Tumbuh (RIT) adalah sebagai
berikut: · RIT adalah embrio dari rumah jadi yang diharapkan pertumbuhannya
menjadi rumah sehat. Diasumsikan sebagai cikal bakal rumah sehat yang memiliki
wujud belum sempurna akan tetapi me miliki komponen sistem yang utuh, namun
belum berfungsi 100% serta pada pertumbuhannya akan menjadi suatu rumah yang
sempurna dengan fungsi penuh. 14 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat · RIT
merupakan suatu rancang yang hanya menyediakan wadah untuk kebutuhan
ruang-ruang kegiatan paling mendasar. Rumah ini nantinya akan dikembangkan oleh
pemiliknya secara bertahap mulai dari RIT-1 menjadi RIT-2, dari RIT-2 menjadi
Rs Sehat-1, selanjutnya dari Rs Sehat-1 menjadi Rs Sehat-2. Pengembangan
tipe-tipe rumah ini tergantung tuntutan, kebutuhan dan kema mpuan pemiliknya. ·
Ukuran pembagian ruang dalam rumah tersebut berdasarkan pada satuan ukuran
modular dan standar internasional untuk ruang gerak/kegiatan manusia. Sehingga
diperoleh ukuran ruang-ruang dalam RIT-1 adalah sebagai berikut: o Ruang Tidur
: 3,00 m x 3,00 m o Serbaguna : 3,00 m x 3,00 m o Kamar mandi/kakus/cuci : 1,20
m x 1,50 m · Dalam proses pengembangan rumahnya dari RIT-1 menjadi RIT-2,
RsSehat-1 maupun Rs-Sehat-2, tetap mengikuti ketentuan-ketentuan atau
kaidah-kaidah perencanaan rumah sehat dan ukuran modul yang sudah ditetapkan.
Dibawah ini dijelaskan studi modul untuk RIT serta pertumbuhannya menjadi Rs
Sehat-2, yang didasarkan modul-modul 3 M dengan kombinasi luasan lahan dan
bangunan, secara skematis dapat dilihat pada gambaran dibawah ini: 15 Pedoman
Umum Rumah Sederhana Sehat Gambar 1 . Pola pertumbuhan RIT menuju Rs Sehat-2
pada kondisi lahan dengan harga tinggi, yang membentuk aturan rumah deret
dengan ukuranm lebar minimal lahan 6.00 m dengan luas lahan efektif 72 m2 dan
luas lahan ideal 200 m2. RIT-1 RIT-2 RsS-1 RsS-2 3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m
3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 3,00 m m 3,00 m 16 Pedoman Umum Rumah
Sederhana Sehat Gambar 2 . Pola pengembangan RIT menuju Rs Sehat-2 pada kondisi
harga lahan relatif rendah dengan lebar muka minimal 7,20 m serta luas lahan
efektif 90 m2 dan luas lahan ideal200 m2. 3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m
3,00 m 3,00 m 3,00 m 3,00 m 1,50 3,00 m 3,00 m 1,50 3,00 m RIT-1 RIT-2 RsS-1
RsS-2 17 Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat Transformasi perubahan RIT-1
menjadi RIT-2, Rs Sehat-1, Rs Sehat-2 dan analisisnya dapat dilihat pada
gambar-2 Transformasi perubahan RIT. Perubahan/transformasi bentuk atap
terlihat keberlanjutan bentuk, bukan hanya menguntungkan dari segi pelaksanaan
tetapi juga penghematan dari segi bahan bangunan. Pada penambahan ruang juga
terlihat sederhana dan mengikuti kaidah perencanaan rumah sehat yaitu adanya
penghawaan dan pencahayaan alami serta adanya sirkulasi silang udara. · Bentuk
atap pada RIT sudah mengantisipasi adanya perubahan yang bakal dilakukan yaitu
dengan memberi atap pada ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang pelayanan.
· Penghawaan dan pencahayaan alami pada RIT dapat terpenuhi dengan adanya
bukaan yang memungkinkan sirkulasi silang udara dan masuknya sinar matahari. ·
Penambahan ruang pada RIT-1 menjadi RIT-2 tidak mengakibatkan perubahan pada
bentuk atap karena bentuk atap pada RIT sudah mengantisipasi perubahan ke tipe
ini. Pertumbuhan denah menjadi Rs Sehat – 2 dengan luas bangunan 36 dan luas
lahan efektif antara 72 – 200 m 2 , tetap menjaga kaidah-kaidah rumah sehat,
yaitu dengan tetap mempertimbangkan adanya pencahayaan dan penghawaan alami
sermaksimal mungkin. VII. Lingkungan Perumahan Sederhana Sehat. Ketentuan
tentang persyaratan lingkungan perumahan sederhana sehat sepanjang tidak
bertentangan dengan pedoman teknis ini, tetap menggunakan ketentuan yang diatur
di dalam Keputusan Menteri PU No.20/KPTS/86 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Perumahan Sederhana Tidak Bersusun dan Peraturan Menteri PU No.54/PRT/1991
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Perumahan Sangat Sederhana. Manfaat
Humidifier Dengan kabut uap dingin yang dikeluarkan mampu mensterilkan ruangan
dari bakteri melancarkan pernafasaan seperti pilek asthma alergi sinusitis
mengatasi kulit kering di ruang ber-AC mengurangi kelelahan stress sakit kepala
mengusir bau tak sedap maupun asap rokok serta membuat ruangan bersih sehat
segar dan harum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar